Jumat, 29 Juni 2012

Indahnya Sisi Barat Indonesiaku

Assalamu’alaikum pembaca Indonesia,



Lagi asyik2 browsing di Internet, saya liat ada lomba blog nih temanya “Paling Indonesia”, saya terdiam sejenak sambil berfikir untuk mencari ide, kebetulan sekali saya habis melakukan perjalanan yang amat meyenangkan dan tak terlupakan, yang mana saya beserta tman2 sekelas bersama dosen mengadakan proses pembelajar diluar daerah dalam mata kuliah “English Communication Skill”, disini kami diberi tugas untuk meliput segala yg berkaitan dengan daerah yang kami kunjungi, tanpa panjang lebar silahkan simak saya bercerita. :D
Tepat pada tanggal 10 Juni 2012 yang lalu saya beserta rombongan menunaikan niat baik yang telah kami rencanakan dengan matang untuk melakukan perjalanan ke Butittinggi, kami memulainya pukul 8 malam dari Pekanbaru, Riau. Mendengar kata “Bukittinggi” siapa yg gak tau dengan daerah yang terkenal dengan landmarknya “Jam Gadang” itu. Ini merupakan pengalaman pertama saya mengunjungi daerah tersebut, yang sebelumnya saya hanya lewat saja. Detik demi detik, menit demi menit, jam pun berganti, diperjalanan kami dimanjakan dengan pemandangan yang amat luar biasanya, keindahan alamnya sangat menyejukkan jiwa, dikiri kanan kita akan dapat melihat pepohonan yang amat banyak, ditambah lagi dengan bukit-bukit yang tinggi, itu merupakan hal yang amat langka ditemukan dikota saya. Perjalanan ke Bukittinggi melalui jalur yang amat bahaya, jadi hanya supir yang memiliki pengalaman dan keahlianlah yang dapat melalui jalur tersebut, kita akan mengelilingi bukit-bukit yang tinggi untuk mencapai tujuan, tak jarang para pengendara masuk jurang dikarnakan kurang menguasai medan.

Photo diatas ialah kelok sembilan yang dilihat dari atas.

Daerah yang paling rawan terjadinya kecelakaan ialah kelok sembilan, bagi yang pernah melawati jalur Riau-Sumbar siapa yang tak tau dengan namanya “Kelok Sembilan”, setiap kendaraan yang menempuh rute Riau – Sumbar, pasti akan melewati Kelok Sembilan. Jalur ini merupakan yang paling dekat untuk menghubungkan kedua kota yang berjarak lebih kurang 350 km ini. Kelok sembilan merupakan rute yang paling ditakuti bagi pegendara, tetapi disamping terkenal dengan menggerikannya, rute ini menawarkan pemandang yang amat luar biasa, dari atas jalan kta bsa melihat pemandangan yang dapat menyejukkan mata.
Kelok sembilan selain berfungsi sebagai ruas jalan penghubung juga menjadi objek wisata yang cukup menarik, kelok Sembilan menyimpan pesona tersendiri. Letaknya yang di cela-cela bukit yang masih perawan membuat suasana di sekitarnya menjadi sangat asri dan terasa sejuk. Letaknya yang berada pada ketinggian sekitar 1000 meter di atas permukaan laut membuat udaranya terasa dingin. Jika pada malam hari suhu udara disini bisa mencapai 17 derajat selsius. Sebuah suhu yang tergolong sangat dingin bagi bangsa yang tinggal di daerah tropis.
Untuk memudahkan para pengendara, pemprov Sumbar telah membuat jembatan layang di kelok sembilan sejak tahun 2000 yang lalu tapi sayang hingga saat ini belum selesai.

Photo diatas ialah jembatan layang kelok sembilan.

Pada jam 1 malam kami singgah di tmpat peristirahatan di Lubuak Bangku, disinilah awal yang indah saya rasakan selama diperjalanan, selama di Pekanbaru saya tdak pernah merasakan kedinginanan tetapi sesampainya disini saya merasakan amat sangat kediginan, padahal saya sudah memakai jaket, tetapi dingin tersebut amatlah sejuk, karna ditempat persingahan ini berada ditengah2 bukit, jadi wajar nuansa alamnya terasa.

Photo diatas saat singgah ditempat pengistirahatan di Lubuak Bangku, sedang menikmati makanan yang disediakan.

Di peristirahatan, saya menyempatkan diri untuk menonton Piala Eropa sejenak sambil menikmati nasi goreng yang lezat, kemudian saya tidur. Pada subuh harinya saya sudah sangat kedinginan, dan tidak kalah serunya saat saya ambil air wudhu’, airnya pun amat2 dingin yang tidak pernah saya rasakan air sedingin itu di Pekanbaru, udaranya yang dingin serta sejuk dan air dingin pun memulai pertualangan saya di negeri minang ini.

Photo diatas saat berada di depan tempat peristirahatan di Lubuak Bangku.

Perjalanan pun kami lanjutkan ke suatu taman di Bukittinggi yang bernama “Panorama”, ketika kita mendengar kata panorama sejenak kta pasti berfikir itu adalah suatu tempat yang indah, yang tidak jauh2 dengan pemandangan, betul bukan?
Yapzz, tepat sekali. :D


Photo diatas saat merupakan pemandangan yang dapat kita lihat dari Taman Panorama.

Panorama yang kita bayangkan memang suatu pemandangan yang luar biasa, yang dapat memanjakan mata kita, selain itu tiupan angin sepoi2 tak henti2nya dapat kita rasakan di sini. Di dalam Panorama juga terdapat gua bekas persembunyian tentara Jepang sewaktu Perang Dunia II yang disebut dengan Lubang Japang.
Berbeda dengan Gua Jepang di Taman Hutan Raya Ir H Juanda Bandung yang mendatar, Lobang Jepang di Bukittinggi ini masuk ke bawah, menusuk perut bumi, yang dasarnya dicapai dengan meniti 132 anak tangga. Penerangan dan sirkulasi udara di dalam gua cukup baik, sehingga sangat memudahkan bagi para pengunjung, lubang jepang tersebut dibuat dengan kedalaman mencapai 40 meter di bawah permukaan tanah.

Selain pemandangannya yang indah, taman ini memiliki ciri khas yang sangat unik yakni didalam taman ini terdapat monyet2 yang mencari makan, monyet2 tersebut merupakan hiburan tersendiri bagi pengunjung, tetapi jagan salahkan monyetnya yah, soalnya apa pun barang bawaan anda bisa diculik oleh monyet tersebut jikalau kita tidak berhati2, maklumlah diakan monyet. :D
Jadi para pengunjung harus berhati2 terhadap monyet tersebut, walaupun demikian, monyet tersebut merupakan daya tarik tinggi untuk mengikat pengunjung.


Photo diatas ialah keberhasialan sang monyet merampas benda milik pengujung.

Setelah selesai memuaskan diri di taman panorama, kami bergegas menuju kebun binatang yang mana jaraknya tak jauh dari taman panorama, didalam perjalanan saya merasakan hal yang berbeda, bukittinggi memiliki ciri khas yang menarik di mana jalanan yang kami tempuh hingga sampai menuju kebun binatang sangat unik dimana kami harus menempuh jalan yang mendaki, bagaikan mendaki gunung, diperkirakan sudut yang kami daki mencapai 40 derajat.

Photo diatas ialah perjuangan untuk mencapai kebun binatang.

Sesampainya di kebun binatang, kami melihat berbagai satwa baik yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi, hal yang menarik untuk dicermati ialah tata letak penempatan binatangnya sangat bagus, sesuai pada tempatnya. Dikebun binatang ini kami tidak berlama2 karna kami harus berangkat ke Pekanbaru dengan segera.

Photo diatas merupakan salah satu tempat di Kebun Binatang di Bukittinggi.

Setelah mengunjungi kebun binatang, kami menyempatkan diri untuk membeli oleh2 khas Bukittinggi, kami memutuskan pergi ke Jam Gadang karna lokasinya yang tidak jauh dari kebun binatang, hanya dengan berjalan kaki kami dapat ke tempat itu. Di Jam Gadang terdapat dua buah pasar yakni Pasar Ateh (Pasar Atas) berada berdekatan dengan Jam Gadang yang merupakan pusat keramaian kota. Pasar Ateh yang artinya adalah pasar atas, Di Pasar Ateh terdapat banyak penjual kerajinan tangan dan bordir, serta makanan kecil oleh-oleh khas Sumatera Barat, seperti Karupuak Sanjai (keripik singkong ala daerah Sanjai di Bukittinggi) yang terbuat dari singkong, Karupuak Jangek yang dibuat dari bahan kulit sapi atau kerbau, dan Karak Kaliang, sejenis makanan kecil khas Bukittinggi yang berbentuk seperti angka 8, sedangkan pasar bawah adalah pasar becek yang menjual bahan-bahan dapur.

Photo diatas adalah landmarknya Bukittinggi; "Jam Gadang".

Setelah selesai belanja oleh2, saya beserta rombongan kembali ke Pekanbaru, alhmadulillah kembali dengan selamat.:Dhttp://www.blogger.com/img/blank.gif
Walaupun cuma 1 hari di Bukittinggi, tetapi saya mendapatkan pengalaman yang indah yang pernah saya rasakan di Indonesia tercinta, pokoknya tidak akan menyesal kalau berlibur ke Bukittinggi.


Inilah Indahnya Sisi Barat Indonesiaku “Bukittinggi”, saya akan datang lagi, Insyaallah. :D


Oke, sekian dulu cerita saya yah. :D
Assalamu’alaikum.

2 komentar:

Abdul Rauf mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Keren postingannya, memang indah Bukittinggi yah..

Gud luck buat lombanya!!